Selasa, 20 November 2012

Macam-macam Kasih




Di dalam Alkitab terdapat 4 kata kasih, yaitu:
  • filia
  • eros
  • storge
  • agape.
Ini adalah bentuk-bentuk kasih yang bisa ada di dalam diri manusia secara umum maupun yang sudah menjadi anak-anak Tuhan. Namun, mari kita coba renungkan lebih dalam bahwa apabila kasih-kasih tersebut tidak berpusat pada kasih agape, maka kasih-kasih ini dapat berbersifat egois, kejam, dan manipulatif dalam relasi satu dengan yang lain.
Kasih filia sering disebut sebagai brotherly love, yaitu kasih persahabatan di antara saudara, atau teman. Kasih seperti ini jelas secara natural bisa timbul misalnya apabila kita merasa senang mengobrol dengan seseorang, merasakan kecocokan, nyaman sharing dan sebagainya. Akan tetapi kalau kasih ini tanpa diterangi kasih agape, persahabatan yang terjalin sebenarnya akan menjadi sempit sekali. Perasaan yang ada seringkali hanyalah: ’aku mengasihi engkau selama engkau masih setia, tidak merubah sikap, dan masih cocok dengan seleraku.’ Di kedalamannya, kasih filia yang berdiri sendiri hanyalah suatu kasih yang egois, kejam dan mencengkeram.
Kasih eros diidentikkan sebagai romantic love, yakni perasaan yang terdapat di antara pasangan lawan jenis atau lovers. Serupa dengan filia, apabila eros tidak didasari dengan agape maka yang ada hanyalah sifat ingin memiliki dan menikmati secara egosentris. Memang, dapat dikatakan bahwa ada cinta di dalamnya, tapi kasih ini bisa jatuh menjadi alat untuk memenuhi keinginan sendiri saja, misalnya hanya mau memenuhi kepuasan seksual.
Kasih storge adalah motherly love (juga berlaku bagi ayah); mungkin ini tipe yang lebih relevan dengan pembahasan kita. Kasih macam ini adalah kasih yang penuh kebaikan, pengorbanan dan kesungguh-sungguhan. Akan tetapi, apabila tidak ada terang kasih agape dalam relasi orangtua dan anak ini, maka kasih yang ada dapat bersifat subjektif, memanjakan atau memaksakan kehendak atas nama kasih. Seringkali orangtua berkata bahwa anak mereka harus menjadi orang yang pintar dan mengejar profesi yang tinggi. Pastinya, hal ini di dalam pikiran mereka merupakan sesuatu yang baik bagi anak itu, dan mereka pun berkorban serta berjuang supaya anak mereka dapat mencapai prestasi tersebut. Akan tetapi hal ini menjadi salah karena terdapat unsur pemaksaan. Apa yang ada dalam pikiran orangtua belum tentu sesuai dengan karunia dan kemampuan yang diberikan Tuhan kepada sang anak. Tanpa agape, kasih storge bisa menjadi salah dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Maka dari itu, dapat dilihat bahwa komunikasi antara orangtua dan anak harus diwarnai / atau didasari dengan kasih agape, kasih yang penuh anugerah dan kebenaran; yakni bukan memaksakan kehendak diri tapi memimpin anak dalam kebenaran. Kasih yang memperhatikan, merawat dan memberikan yang terbaik seperti apa yang Tuhan sendiri lakukan, dengan bijaksana yang dari Tuhan.
Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini