Pada
tahun 1748 sebuah kapal dagang mengalami bencana dahsyat dalam
pelayarannya ke Inggris. Ketika itu badai mengamuk kencang mengguncang
seluruh awak kapal serta barang-barang bawaan mereka, semua orang yang
berada di atas kapal tersebut panik dan banyak diantaranya pasrah
menerima kematian sebab bencana topan diatas air laut itu tampaknya
tidak memberi harapan pada kapal mereka untuk selamat dan segera akan
menenggelamkan mereka ke dasar laut. Ditengah keadaan yang sulit, John Newton seorang
pemuda asal Inggris yang juga berada diatas kapal tersebut menjadi
sangat ketakutan. Ia menganggap dirinya seperti Yunus yang sedang
berlayar membawa 'dosa' . Tak heran karena perdagangan budak kulit
hitam dari Afrika adalah menjadi lahan bisnisnya selama ini. Ia kerap
kali berlayar ke Afrika mencari pemuda-pemuda cakap dan menjual mereka
ke Inggris untuk dijadikan budak. Di tengah malam dalam kapal yang
berguncang keras tersebut akhirnya ia keluar lalu berdoa memohon kepada
Allah agar menyelamatkannya.
Seperti
mujizat, tak lama kemudian laut menjadi tenang seketika itu juga, dan
kapal yang berada dalam bahaya itupun akhirnya selamat dari tengah
badai topan yang mengamuk serta kembali berlayar dengan tenang.
Peristiwa ini lalu menjadi awal titik balik pertobatan John Newton dari
dunia perdagangan budak, perjudian dan dari seorang pemabuk berat. 6
tahun kemudian John Newton benar-benar memilih jalannya untuk
menyerahkan diri menjadi pelayan Tuhan dengan meninggalkan dunianya
yang lama dan belajar ilmu teologi Kristen untuk menjadi seorang
Pendeta.
Perjumpaannya
dengan kuasa Tuhan dalam badai kapal tersebut akhirnya melahirkan
sebuah lagu sederhana namun sangat terkenal dari masa ke masa. Lagu
indah sebagai luapan syukur hatinya atas anugerah Allah. Lagu indah yang
telah menjadi penghiburan bagi banyak orang disaat sukar dan gentar.
Lagu
“Amazing Grace” adalah salah satu lagu pujian yang diciptakan oleh
John Newton pada tahun 1779, atas dasar kesaksiannya sebagai seorang
yang pernah mengalami ajaibnya anugerah Tuhan yang telah menyelamatkan
hidupnya diatas kapal yang hampir tenggelam.
Pendeta
John Newton tetap berkotbah di sepanjang hidupnya sekalipun pada masa
tuanya ia menjadi buta secara fisik, dan meninggal dunia pada bulan
Desember tahun 1807. Dalam keadaannya yang buta ia memberikan kesaksian
keselamatannya yang lebih berharga dari apapun yang dahulu ia miliki. Ia
berkata,
“Dulu aku buta namun sekarang aku melihat”. Karena ia telah menerima anugerah Allah yang menyelamatkan jalan hidupnya menuju terang.
Di
waktu yang sama, lewat lagu indah “Amazing Grace” karya John Newton
itu pula terciptalah sejarah baru bagi Kerajaan Inggris. Lagu indah
tersebut telah begitu mengetuk pintu hati William Wilberforce seorang
anggota parlemen Inggris dan juga ‘anak rohani’ dari John Newton untuk
berjuang menghapuskan perdagangan budak kulit hitam yang memalukan di
negaranya. Atas dasar anugerah Allah yang besar, dengan penuh
keberanian dan dengan lantang Wilberforce menyatakan dalam kampanyenya
bahwa,
“Ingatlah...Tuhan menciptakan semua manusia sama.”
Melalui
perjuangan panjang Wilberforce, pada bulan Agustus tahun 1833 parlemen
Inggris akhirnya menetapkan untuk menghapuskan segala bentuk
perbudakan dari Kerajaan Inggris.
Jika
Anda mendengar lagu “Amazing Grace” (Ajaib Benar Anugerah) maka kita
dapat merasakan betapa besarnya rasa syukur yang terucap dari
pengarangnya atas anugerah Allah yang bersedia menyelamatkan siapapun
juga yang mau datang dan berserah pada-Nya.
Sebuah lagu yang menjadi pujian kepada Allah dan juga lagu yang telah mengawali lahirnya sebuah sejarah baru bagi dunia.
Amazing Grace
Amazing grace...How sweet the sound
That saved a wretch like me!
I once was lost, but now am found;
Was blind, but now I see.
That saved a wretch like me!
I once was lost, but now am found;
Was blind, but now I see.
Twas grace that taught my heart to fear,
And grace my fears relieved
How precious did that grace appear
The hour I first believed.
Through many dangers, toils, and snares
I have already come
'Tis grace that brought me safe thus far,
And grace will lead me home.
Ajaib benar anugerah…
Pembah’ru hidupku…
Ku hilang buta bercela...
Oleh-Nya kusembuh...
Ketika insaf, 'ku cemas,
sekarang 'ku lega
Syukur, bebanku t'lah lepas
berkat anugerah!
sekarang 'ku lega
Syukur, bebanku t'lah lepas
berkat anugerah!
Di jurang yang penuh jerat
terancam jiwaku;
anugrah kupegang erat
dan aman pulangku.
terancam jiwaku;
anugrah kupegang erat
dan aman pulangku.
Kudapat janji yang teguh,
kuharap sabda-Nya
dan Tuhanlah perisaiku
tetap selamanya.
kuharap sabda-Nya
dan Tuhanlah perisaiku
tetap selamanya.
Sumber : mataairyangsegar.blogspot.com