Berapa lama lagi, Tuhan, aku berteriak, tetapi tidak Kau dengar? «Habakuk 1 :2»
Apakah kamu sedang nggak mood ngejalanin hidup? Apakah kamu merasa begitu marah karena kamu ngeliat hal-hal yang rasanya nggak adil bagimu? Marah karena merasa orang lain lebih berhasil darimu? Atau orang lain tampaknya lebih 'diberkati' darimu? Padahal kamu ngerasa selama ini kamu udah begitu dekat ama Tuhan, tetapi mengapa orang lain yang rasanya lebih diberkati Tuhan? Atau juga amarah karena tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadamu, padahal kamu merasa bahwa tidak ada yang salah dengan dirimu. Jika YA, kau nggak sendirian mengalaminya. Kondisi seperti ini pernah dialami orang-orang seperti Yusuf, Daud, Elia, Yeremia, atau Habakuk. Namun, mereka bisa lepas dari semua tekanan itu ketika mereka tahu tentang rencana Tuhan yang besar atas hidup mereka. Tuhan menginginkan ketika kita mengalami kondisi semacam itu, tetaplah memandang pada rencana Tuhan yang sangat besar dibalik segala hal yang terjadi. Ada sebuah tulisan yang sangat menarik sekali untuk kita renungkan:
AKU sering melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil.
Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain?
Bukankan AKU sudah menyediakan suksesmu sendiri?
Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya.
Matamu tidak pernah fokus kepada rancangan-KU yang dahsyat atas hidupmu,
melainkan tertuju kepada karya-KU yang luar biasa atas hidup orang lain.
Jadilah seperti air...selalu mengalir melewati semua benda,
menembus semua sisi dan tanpa batas.
AnakKu, jangan mau dikalahkan oleh keadaan, tetapi kalahkanlah keadaan!
AnakKu yang terkasih, jangan sakit hati ketika kau ditegur,
padahal kau merasa sudah mengerjakannya yang terbaik.
Sakit hati itu akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman.
Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu!
Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga sehingga kamu bisa mengatasi parasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan atau dikhianati oleh sesamamu.
Bukankah untuk itu kamu hidup? Untuk melihat kenyataan bahwa didunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU?
Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
AnakKu, ingatlah hal ini baik-baik!
Aku selalu membuka tanganKu lebar-lebar untuk membarimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
Aku senantiasa menyiapkan bahu unutk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
Aku melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu!
PANDANGLAH RENCANA TUHAN DIBALIK KETIDAKADILAN YANG KAMU ALAMI.